Kajian Epigrafi
Epigrafi adalah kajian yang
meneliti benda-benda tertulis yang berasal dari masa lampau. Objek yang
digunakan pada kajian Epigrafi adalah salah satunya adalah Prasasti. Prasasti
adalah sebuah dokumen berbentuk tertulis atau gambar yang menceritakan
peristiwa pada zaman lampau dan ditulis diatas kertas, batu, logam dan
sebagainya.
Kajian Epigrafi di Indonesia
didirikan oleh Thomas Stanford Raffles pada Abad ke -19. Kegunaan Kajian
Epigrafi adalah untuk prasasti yang ditemukan bisa dibaca dan kemudian merekonstruksi
peristiwa yang terjadi dimasa lalu lalu dikaitkan dengan kondisi ekonomi, sosial,
politik, hukum, dan keamanan. Jika benda tersebut merupakan prasasti, maka ahli
akan menelitinya sehingga dapat diketahui kapan peristiwa itu terjadi, siapa
tokohnya dan apa yang terkandung pada isi prasasti tersebut.
Ahli Epigrafi bisa disebut dengan
Epigraf. Epigraf adalah orang yang yang mampu menganalisis prasasti dengan
kemampuannya bisa membaca tulisan dan bahasa kuno. Tugas seorang Epigraf tidak
hanya meneliti prasasti yang belum di publikasikan, melainkan juga meneliti kembali
yang telah terbit dalam transkripsi sementara. Kemudian ahli Epigraf tersebut
diharuskan untuk menterjemahkan prasasti yang telah ditemukan ke dalam bahasa
yang digunakan pada saat ini, sehingga para peneliti lain bisa menggunakan
prasasti ini sebagai objek peneliti lainnya.
Ahli Epigrafi tidak selalu lancar dalam menjalankan tugasnya, terkadang mereka menemukan beberapa hambatan. Menurut Drs. Hasan Djafar, masalah terletak pada banyak prasasti batu yang dalam kondisi using sehingga menyulitakn seorang Epigraf. Epigraf harus membaca berulang kali agar menemukan makna yang terkandung.
Terdapat tiga macam model
penelitian Epigrafi, yaitu:
1. Penelitian Analistis.
2. Penelitian sintetis dan
pendekatan fungsi-fungsi kebudayaan.
3. Penelitian gabungan analistis
dan sintetis secara structural.
Penelitian epigrafi dengan
pendekatan struktural merupakan pendekatan epigrafi yang menyertakan tahap pra
analitis dengan menggunakan kritik ekstern. dan intern (Dwiyanto, 1993: 7).
Pada model ini, ada beberapa tahap yang harus dilewati, yaitu:
1. tahap pengumpulan data.
2. tahap pra analitis/ kritik
sumber
3. tahap analisis data
4. sintesis.
Sumber : epository.uksw.edu. Epigrafi.
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17444/2/T1_152016802_BAB%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Epigrafi
Comments
Post a Comment