Kritik Lukisan "Djika Tuhan Murka" dengan menggunakan teori Fildman
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut Suyanto seni lukis
merupakan karya seni rupa yang dituangkan dalam bentuk lukisan hasil dari
ekspresi jiwa seorang seniman. Subuah karya seni yang dituangkan memiliki
keindahan dan mempunyai makna. Seni lukis mengungkapkan nilai-nilai
intelektual, emosional, simbolis, religius dan nilai-nilai subyektif yang lain
(Myers (1962:156)). Bicara tentang seni, di Indonesia memiliki beberapa maestro
seni lukis, diantaranya ada Basoeki Abdullah. Basoeki Abdullah adalah seorang
tokoh sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia, pada awal tahun 1900-an yang
lahir di Desa Sriwidari, Surakarta (Solo) Jawa Tengah pada Tanggal 27 Januari
1915, dari pasangan R. Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah. Ayah
Basoeki Abdullah seorang tokoh lukis Mooi indie, bakat lukis inilah yang diwariskan
ayah Basoeki Abdullah kepada dirinya.
Dalam berkarya, Lukisan Basoeki
Abdullah terbagi menjadi lima jenis kategori tema, yaitu : potret; figure manusia;
kebangsaan; lanskap alam; mitos, drama, dan spiritual. Diantara banyak karya,
salah satu karya yang menarik yaitu lukisan berjudul "Djika Tuhan Murka" yang
dibuat di canvas ukuran 300 sm x 200 cm dengan menggunakan oil paint untuk
pewarnaannya. Lukisan Djika Tuhan Murka menggambarkan sekumpulan manusia di
dalam goa yang panic karena ada kobaran api di depannya dengan asap yang
menimbulkan efek dramatis dan menyeramkan didukung dengan pewarnaan yang
dipakai yaitu warna gelap dan merah yang mendominasi pada lukisan tersebut.
2. Rumusan Masalah
a. Faktor apa saja yang
mempengaruhi keindahan lukisan “Djika Tuhan Murka”?
b. Bagaimana cara mengkritik
sebuah lukisan menggunakan teori kritik Feldman?
c. Apa Tujuan Basoeki Abdullah
melukis lukisan “Djika Tuhan Murka”?
3. Tujuan Penciptaan
a. Mengetahui bagaimana cara
mengkritik seni menggunakan teori Feldman
b. Memahami aspek-aspek yang
terdapat pada lukisan “Djika Tuhan Murka”
4. Teori dan Metode penelitian
Pada penulisan ini, penulis memiliki
tujuan yaitu mengetahui unsur-unsur seni yang terdapat pada lukisan “Djika
Tuhan Murka” maka dari itu penulis menggunakan teori kritik seni Edmund Burke
Feldman. Berdasarkan teori Feldman, terdapat empat tahapan dalam kritik seni,
yaitu deskripsi, analisis, dan penilaian. Penulis memakai pendekatan kualitatif
yang mengandalkan data berupa teks yang terpenting adalah memahami dan tahu landasan
filsafat ilmu yang mana untuk metodologi penelitian yang digunakannya. Pendekatan
dilakukan menggunakan pendekatan sekunder dengan mencari data dari berbagai
sumber bacaan di internet.
B. Hasil Pembahasan :
Berdasarkan teori Feldman,
terdapat empat tahapan dalam kritik seni, yaitu deskripsi, analisis, dan penilaian
1. Deskripsi
Lukisan “Djika Tuhan Murka”
dilukis oleh Basoeki Abdullah yang dibuat di canvas ukuran 300 cm x 200 cm dengan
menggunakan oil paint. Lukisan ini menggambarkan tiga kehidupan, yaitu pertama
ada sekumpulan manusia, yang kedua ada gambar kobaran api yang memperlihatkan
seakan-akan seperti neraka, dan yang ketiga ada gambar cahaya yang seakan-akan menunjukan surga. Jika dilihat, lukisan ini memiliki suasana dramatis dan
menyeramkan, hal ini disebabkan karena pewarnaan yang dipakai yaitu warna gelap
dan merah yang mendominasi pada lukisan tersebut dan juga perilaku manusia yang
menggambarkan kepanikan.
2. Analisis
Pada lukisan “Djika Tuhan Murka” terdapat
unsur seni, yaitu memiliki unsur garis, unsur bentuk bisa dilihat pada bentuk
manusia, bentuk tebing, dan bentuk asap nya. Unsur warna pada lukisan ini
memakai warna panas, yaitu merah untuk warna api dan warna gelap untuk objek
manusia dan tebingnya, dan warna putih untuk menunjukan cahaya. Unsur teksture
terdapat pada tebing, yaitu tekstur kasar. pada lukisan ini terdapat juga unsur
gradasi .
Selain unsur seni, terdapat juga
prinsip seni. adanya prinsip kesatuan antar objek kumpulan manusia, tebing, api
dan cahaya yang di susun sehingga menghasilkan keselarasan antar objek.
Terdapat proporsi dimana objek manusia dibuat lebih kecil daripada tebing.
3. interpretasi
Lukisan “Djika Tuhan Murka”
menggambarkan sekumpulan manusia yang sedang panic karena kehancuran bumi saat
kiamat tiba ditandai dengan kobaran api dan asap. Lukisan ini seolah untuk
mengingatkan kepada manusia agar selalu mengintropeksi diri karena azab tuhan
pasti ada.
4. Penilaian
Basuki Abdullah berhasil membuat
audienc merasakan emosi ketika melihat lukisan “Djika Tuhan Murka”. Lukisan ini
membuat audienc merasakan ketakutan, dan terkesan seram pada lukisan tersebut.
Warna merah dengan gradasi hitam sangat cocok digunakan untuk menampilkan efek
seram ditambah dengan ekspresi manusia yang sedang panic menambah suasana yang
menyeramkan.
Sumber :
https://www.pojokseni.com/2021/02/empat-tahapan-kritik-seni-berdasarkan.html
https://www.dictio.id/t/basoeki-abdullah-djika-tuhan-murka/31071/2
Comments
Post a Comment