Kajian Literatur Mengenai Personal Branding

 

Jurnal 1

1. Judul : Instagram Sebagai Media Pembentuk Personal Branding.

2. Jurnal : Komunuikais dan Media.

3. Volume dan Halaman : Vol.5 No.2

4. Tahun : 2021

5. Penulis : Haryadi Mujianto, Zikri Fachrul Nurhadi, Kenny Kharismawati

6. Reviewer : Anna Marcela

7. Tanggal : 5 Julli 2022

8. Tujuan Penelitian :

a. Untuk menganalisis Personal Branding yang dibentuk Selebgram Berhijab melalui konsistennsi brandingnya dalam menarik followers.

b. Untuk menganalisis Personal Branding yang dibentuk Selebgram Berhijab dalam menarik followers.

c. Untuk menganalisis Personal Branding yang dibentuk Selebgram Berhijab sebagai standar diri di Instagram.

9. Subjek Penelitian : Lima orang selebgram berhijab di kota Garut.

10. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.

11. Hasil Penelitian :

Identintas masing-masing selebgram dalam mengekspresikan diri mereka memiliki perencanaan terentu ketika mengambil foto style, hal ini dilakuka.n untuk mempertahankan konsistensi pada identintas selebgram.

Menurut pemikiran peneliti bahwa dari apa yang selebgram tampilkan melalui style-nya akan memberikan nilai-nilai bagi orang lain ketika orang lain mencari atau membutuhkan suatu nilai yang dimiliki selebgram berhijab. Selain memiliki paras yang cantik, selebgram-selebgram berhijab yang diteliti juga memiliki nilai tambah dirinya dari kompetensi yang mereka miliki. Dari personal branding yang mereka miliki juga dapat memperkuat pada branding produk bisnisnya karena mereka telah membranding diri melalui instagram yang akan menciptakan berbagai persepsi dari khalayak, sehingga akan berpengaruh pula pada branding produk yang mereka miliki.

dengan melalui media sosial, mereka dapat memperlihatkan apa yang menonjol dari yang mereka miliki dan juga untuk memudahkan pengikutnya untuk mencari kebutuhan-kebutuhan berbagai jenis kompetensi yang ada didalam diri seseorang khususnya selebgram. maka dari itu seorang selebgram harus memiliki self branding-nya mengenai apa yang ingin ditampilkan dirinya apakah kompetensi, pekerjaan, ataupun usahanya.

12. Keunggulan: Penelitian ini berfokus dalam fashion dan gaya selebgram dalam melakukan hal branding.

13. Kekurangan : Penelitian ini menggunakan penjelasan yang berulang.

14. Kesimpulan : Dengan media sosial para influencer bisa menonjolkan dirinya agar semakin dikenal. Hal ini membantu dalam membranding diri yang akan menciptakan berbagai persepsi dari khalayak, sehingga akan berpengaruh pula pada branding produk yang mereka miliki.

Sumber :  https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/commed/article/view/3138/1931


Jurnal 2

1. Judul : Strategi Membangun Personal Branding Dalam Meningkatkan Performance Diri

2. Jurnal : Jurnal Bappeda

3. Volume dan Halaman : Vol. 4 No.1

4. Tahun : April 2018

5. Penulis : Rita Srihasnita RC, Dharmasetiawan

6. Reviewer : Anna Marcela

7. Tanggal : 5 Juli 2022

8. Tujuan Penelitian : Tujuan Penelitian ini bertujuan mengetahui branding seseorang harus berbeda dari kompetitornya.

9. Subjek Penelitian : -

10. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.

11. Hasil Penelitian :

Personal branding adalah karakteristik unik yang dimiliki seseorang dan dikemas menjadi suatu identitas yang memiliki kekuatan lebih dibanding orang lain. Dengan kata lain, personal branding dapat juga diartikan bentuk persepsi dan image masyarakat terhadap aspek-aspek krusial yang dimiliki seseorang, terutama adalah kepribadian, kompetensi, keunikan, gaya atau style berpakaian, berperilaku atau berkomunikasi yang merupakan ciri khas yang dijalankan secara konsisten dan menjadi prasyarat utama dari bangunan sebuah personal branding,

Manfaat yang dapat diperoleh seseorang dari personal branding-nya, antara lain : a. Menjadi Top of mind, atau menjadi hal pertama yang diingat oleh orang lain tatkala mendengar atau membaca nama orang yang dibelakang personal branding karena sudah tertanam dalam dibenak orang lain tersebut. b. Menempatkan diri dalam peran leadership serta mampu meningkatkan wewenang dan kepercayaan dari orang lain. c. Meningkatkan prestise diri ditengah persaingan. d. Menjadi peluang untuk mencapai tujuan akhir sebuah personal branding.

Sandy Wahyudi memberikan beberapa cara praktis untuk mempromokasikan diri, antara lain [12] : a. Be yourself; b. Selalu memanfaatkan secara optimal setiap kesempatan dan peluang yang ada c. Menjadi ahli atau spesialis hanya di suatu bidang tertentu dan selalu konsisten melaksanakannya. d. Memperluas jangkauan dan pendalaman pesan komunikasi ke target pasar dengan memanfaatkan berbagai alat dan cara berkomunikasi. e. Bertindaklah tanpa ragu.

12. Keunggulan:

Penelitian ini menggunakan bahasa yang tidak bertele-tele, mudah mengerti, dan memberikan contoh kasus.

13. Kekurangan :

Penelitian ini lebih banyak mencantumkan sumber daripada mengguanakan pendapat pribadi.

14. Kesimpulan :

Personal Branding adalah karakter sesorang yang di kemas sebagai sebuah identintas yang memiliki kekuatan lebih yang membuat persepsi orang terhadap aspek krusial yang dimiliki seseorang. Personal branding memiliki manfaat yaitu menjadikan diri top of mind, menempatkan diri dalam peran pemimpin, meningkatkan kualitas diri, menjadi peluang untuk mencapai sebuah tujuan. Cara meningkatkan personal branding dengan cara menjadi percaya diri, menonjolkan karakter yang kita punya, memperluas komunikasi, dan bertindak tanpa ragu.


Sumber : https://ojs.selodangmayang.com/index.php/bappeda/article/view/85/83


Jurnal 3

1. Judul : Membangun Personal Branding Melalui Youtube

2. Jurnal : Jurnal Lugas

3. Volume dan Halaman : Vol. 4, No.2

4. Tahun : Desember 2020

5. Penulis : Widya Nur Bhakti Pertiwi, Arum Wahyuni Purbohastuti, Enok Nurhayati

6. Reviewer : Anna Marcela

7. Tanggal : 5 Juli 2022

8. Tujuan Penelitian : -

9. Subjek Penelitian : Konten Youtube Raditya Dika

10. Metode Penelitian : Metode penelitian kualitatif deskriptif

11. Hasil Penelitian :

Peter Montoya (2005), dan Rampersad (2006, 2007) mengemukakan, kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan kegiatan personal branding agar efektif, diantaranya:

1. Authenticity (Keaslian)

Raditya Dika dalam channel YouTube pribadinya melakukan kegiatan yang mewakili perilaku dan kepribadiannya. Raditya Dika tidak berusaha membentuk citra untuk menjadi seperti orang lain, dan citra yang dipersepsikan dalam channel Youtube miliknya adalah Raditya Dika sebagaimana adanya dalam kehidupan sehari-hari

2. Integrity (Integritas)

ditya Dika dalam channel YouTubenya sebagai komedian berpegang teguh pada pedoman moral, dimana dalam-dalam videonya Raditya Dika tidak menyinggung SARA. Adapun roasting (meledek seseorang) yang ditampilkan dalam account Youtube Raditya Dika, sudah mendapat persetujuan dari individu yang bersangkutan.

3. Consistency (Konsisten)

Sejak mengunggah video pertamanya, Raditya Dika konsisten membuat konten-konten menarik yang bergaya komedi.

4. Specialization (Spesialisasi)

Spesialisasi adalah adanya fokus pada satu bidang tertentu. Raditya Dika merupakan Youtuber yang memiliki spesialisasi dibidang komedi.

5. Authority (Otoritas)

Otoritas yaitu dimana seseorang terlihat sebagai seorang ahli yang dikenal dalam bidang tertentu, dengan bakat yang luar biasa, sangat berpengalaman, dan dipandang sebagai seorang pemimpin yang efektif.

6. Distinctiveness (Unik)

Unik yaitu berbeda, atau memiliki ciri khas yang tidak dimiliki orang lain, sehingga memiliki nilai tambah terhadap brand diri.

7. Relevant (Relevan)

Apa yang dilakukan Raditya Dika dalam account Youtube miliknya, menjadikan nama Raditya Dika penting dalam dunia komedi Indonesia. Hal ini terbukti dari didapuknya Raditya Dika menjadi juri dalam ajang kompetensi stand up comedy.

8. Visibility (Visibilitas)

Visibilitas merupakan pengulangan terus-menerus dan pemaparan jangka panjang. Sejak mengupload video YouTubenya pada tahun 2012, Raditya Dika secara terus menerus memasukkan nilai komedi dalam setiap videonya

9. Persistence (Persistensi)

Rditya Dika berhasil menanamkan personal branding sebagai seorang comedian. Hal ini terlihat dari Raditya Dika secara terus menerus konsisten mengunggah video-vide dengan gaya komedi.

10. Goodwill

Hasil wawancara dengan para subcribers Raditya Dika menunjukkan bahwa Raditya Dika bagi subcribers adalah salah satu YouTubers dengan konten-konten positif.

12. Keunggulan: Jurnal ini manjabarkan kriteria yang harus dilakukan untuk meningkatkan personal branding dari Peter Montoya (2005), dan Rampersad (2006, 2007) dengan cara yang cukup lengkap

13. Kekurangan :-

14. Kesimpulan : Raditya Dika melakukan personal branding dengan mempertahankan konsistensinya dengan memakai komedi dan juga membahas hal yang positif pada setiap setiap videonya

 

Sumber : https://ojs.stiami.ac.id/index.php/lugas/article/view/1220/617


Jurnal 4

1. Judul : Personal Branding Selebritas dan Bisnis Online Shop

2. Jurnal : Jurnal  Komunikasi

3. Volume dan Halaman : Vol 11 (1)

4. Tahun : Juni 2018

5. Penulis : Rostika Yuliani, Susanne Dida

6. Reviewer : Anna Marcela

7. Tanggal : 5 Juli 2022

8. Tujuan Penelitian : -

9. Subjek Penelitian : Zaskia Adya Mecca

10. Metode Penelitian : Kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian studi kasus menurut Cresswell (2015)

11. Hasil Penelitian :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan pengumpulan data ada 4 hal penting yang diperoleh dalam kegiatan personal branding selebritis Zaskia Adya Mecca. Pertama adalah motif melakukan personal branding dengan cara melakukan terobosan dalam bisnisnya, yaitu dengan cara menggunakan media online, yaitu instagram dan website online.

Di era yang serba canggih apalagi dengan penggunaan media sosial seperti instagram &website untuk memasarkan suatu produk, hal ini menjadi penting untuk digunakan khususnya untuk mengetahui tentang personal branding bagi kalangan selebriti.

12. Keunggulan : Jurnal ini dikemas dengan sangat detail mulai dari pengertian hingga cara zaskia mecca melakukan branding untuk produknya

13. Kekurangan : -

14. Kesimpulan :

Personal branding selebritas yang dilakukan Zaskia Adya Mecca ini dinilai berhasil memikat para penggemar dan para konsumennya untuk membeli produk-produk yang dimiliki oleh Zaskia Adya Mecca ini baik melalui akun official instagram online shop milik Zaskia ataupun melalui website. Motif dari Zaskia Adya Mecca ini melakukan personal branding melalui media sosial di instagram dan website adalah sebagai sarana untuk mempromosikan produk[1]produk yang dimiliki oleh Zaskia Adya Mecca kepada para penggemar dan konsumennya untuk tertarik membeli produk-produk yang dijualnya baik secara online maupun offline

Sumber : https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/3617/pdf

 

Jurnal 5

1. Judul : Personal Branding Remaja di Era Digital.

2. Jurnal : Jurnal Komunikasi

3. Volume dan Halaman : Vol. 11 (1)

4. Tahun : 2018

5. Penulis : Ascharisa Mettasatya Afrilia

6. Reviewer : Anna Marcela

7. Tanggal : Juli 2022

8. Tujuan Penelitian : Memberikan contoh kepada pembaca bagaimana Gita Savitri melakukanpersonal branding

9. Subjek Penelitian : Gita Savitri

10. Metode Penelitian : Deskriptif kualitatif

11. Hasil Penelitian :

Penelitian ini lebih fokus terhadap penggunaan media sosial Instagram dalam pembentukan personal branding Gita Savitri. Sebagai selebgram, Gita memiliki karakter yang kuat. Hal itu ditunjukkan dengan konsistensinya yang tinggi terhadap konten kiriman yang dibagikan kepada para pengikutnya.

Personal branding yang baik menggambarkan kepribadian individu dalam segala aspek, artinya bukan hanya kelebihan atau kesempurnaan, tetapi juga ketidaksempurnaan individu. Pada konteks ini, dapat dilihat bahwa sosok Gita sebagai remaja yang cerdas dan berpikiran luas tidak serta-merta mendapat dukungan dari para pengikutnya. Masih tetap ada yang memberikan penilaian negatif dan menganggap bahwa Gita memiliki kepribadian yang ambisius.

12. Keunggulan: Jurnal yang di bahas detail, terdapat paparan dari para ahli yang dijelaskan

13. Kesimpulan :

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang remaja, Gita Savitri telah membentuk personal branding dengan cukup baik. Indikator baik tersebut berdasarkan delapan unsur pembentuk personal branding Montoya yang telah diterapkan dalam pembentukan personal branding


Sumber :https://files.core.ac.uk/pdf/645/201335021.pdf

 

 


Comments

Popular Posts